Sabtu, 23 Juni 2012

Riwayat Singkat Al-Kindi dan Pemikirannya

Nama lengkap al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya`qub ibn Ishaq ibn Shabbah ibn Imran ibn Isma`il ibn Muhammad ibn al-Asy’ath ibn Qais al-Kindi. Tahun kelahiran dan kematian al-Kindi tidak diketahui secara jelas. Yang dapat dipastikan tentang hal ini adalah bahwa ia hidup pada masa kekhalifahan al-Amin (809-813), al-Ma’mun (813-833), al-Mu’tasim (833-842), al-Wathiq (842-847), dan al-Mutawakkil (847-861).


Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab. Dan memang, sejak didirikannya Bayt al-Hikmah oleh al-Ma’mun, al-Kindi sendiri turut aktif dalam kegiatan penerjemahan ini. Di samping menerjemah, al-Kindi juga memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Karena keahlian dan keluasan pandangannya, ia diangkat sebagai ahli di istana dan menjadi guru putra Khalifah al-Mu’tasim, Ahmad.

Ia adalah filosof berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof Muslim pertama. Memang, secara etnis, al-Kindi lahir dari keluarga berdarah Arab yang berasal dari suku Kindah, salah satu suku besar daerah Jazirah Arab Selatan. Salah satu kelebihan al-Kindi adalah menghadirkan filsafat Yunani kepada kaum Muslimin setelah terlebih dahulu mengislamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu. Tetapi, di antara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat. Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai matematika. Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni, geometri dan astronomi.
Yang paling utama dari seluruh cakupan matematika di sini adalah ilmu bilangan atau aritmatika karena jika bilangan tidak ada, maka tidak akan ada sesuatu apapun. Di sini kita bisa melihat samar-samar pengaruh filsafat Pitagoras.
Al-Kindi membagi daya jiwa menjadi tiga: daya bernafsu (appetitive), daya pemarah (irascible), dan daya berpikir (cognitive atau rational). Sebagaimana Plato, ia membandingkan ketiga kekuatan jiwa ini dengan mengibaratkan daya berpikir sebagai sais kereta dan dua kekuatan lainnya (pemarah dan nafsu) sebagai dua ekor kuda yang menarik kereta tersebut. Jika akal budi dapat berkembang dengan baik, maka dua daya jiwa lainnya dapat dikendalikan dengan baik pula. Orang yang hidupnya dikendalikan oleh dorongan-dorongan nafsu birahi dan amarah diibaratkan al-Kindi seperti anjing dan babi, sedang bagi mereka yang menjadikan akal budi sebagai tuannya, mereka diibaratkan sebagai raja.
Menurut al-Kindi, fungsi filsafat sesungguhnya bukan untuk menggugat kebenaran wahyu atau untuk menuntut keunggulan yang lancang atau menuntut persamaan dengan wahyu. Filsafat haruslah sama sekali tidak mengajukan tuntutan sebagai jalan tertinggi menuju kebenaran dan mau merendahkan dirinya sebagai penunjang bagi wahyu.
Ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang segala sesuatu sejauh jangkauan pengetahuan manusia. Karena itu, al-Kindi dengan tegas mengatakan bahwa filsafat memiliki keterbatasan dan bahwa ia tidak dapat mengatasi problem semisal mukjizat, surga, neraka, dan kehidupan akhirat. Dalam semangat ini pula, al-Kindi mempertahankan penciptaan dunia ex nihilio, kebangkitan jasmani, mukjizat, keabsahan wahyu, dan kelahiran dan kehancuran dunia oleh Tuhan.
(Source: Sekilas sejarah pemikiran filosof di atas dinukil dari buku Tujuh Filsuf Pembuka Pintu Gerbang Filsafat Modern, diterbitkan oleh LKiS, dikarang oleh Zainul Hamdi -warga Averroes)

Mukjizat Al-Quran Tentang Api di Bawah Laut

Dua ahli geologi berkebangsaan  Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint pernah meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut.

Para ilmuwan tersebut, menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich bersama kedua rekannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian beristirahat di batu karang dasar laut. Di dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu.

Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas menyembur layaknya api didaratan, dan disertai dengan debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 derajat celcius.

Bagaimana api bisa bertahan di dalam laut?

Mereka menemukan fakta bahwa fenomena alam itu terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, layaknya gunung api bila di daratan. Dan kemudian mereka menemukan lebih banyak lagi gunung api aktif di bawah laut, yang tersebar diseluruh lautan.

Sesungguhnya, Alquran telah menyebutkan fakta itu sejak 1.400 tahun. Simak firman Allah SWT berikut ini: "Demi bukit. Dan Kitab yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).

Alquran menjelaskan api di dalam lautan itu dengan istilah 'Masjur'. Dalam bahasa Arab, 'Masjur' dimaknai dengan sesuatu yang berada di atas, dipanaskan dari oleh panas dibawahnya.

Mukjizat Al-Quran Tentang Sungai di Bawah Laut

Suatu hari, seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves Costeau melakukan penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia menelurusi fenomena bawah laut di Cenota Angelita, Mexico.

Saat melakukan penyelaman, ia dikejutkan dengan sebuah fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air tawar di antara air laut yang asin. Penemuan itu membuatnya takjub.  Bagaimana mungkin air tawar bisa berada terpisah dalam air laut yang asin? Tetapi itulah kenyataan yang dia temukan di dalam laut.

Rasa ingin tahunya yang besar membuat Costeau kembali menyelam lebih dalam lagi. Ia menyaksikan fenomena alam yang lebih mengejutkan lagi. Betapa tidak. Ia melihat ada sungai di dasar lautan.

Sungai di bawah laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Para peneliti menyebut fenomena itu sebagai lapisan Hidrogen Sulfida. Tapi tampak seperti sungai? Yang menjadi tanda tanya par ahli, mengapa air yang mengalir di sungai bawah laut itu rasanya tawar?

Sesungguhnya, sekitar 14 abad lalu, Alquran telah menjelaskan fenomena itu.  Simak saja surah Al-Furqan [25] ayat 53: ''Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia Jadikan antara keduanya dinding dan barat yang tidak tembus.''

Fenomena unik dan aneh itu juga telah disebutkan dalam surah Ar-Rahman [55] ayat 19-21: ''Dia membiarkan dua laut mengalir yang kemudian keduanya bertemu, di antara kedua ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.''

Inilah video yang membuktikan kemukjizatan Alquran itu:

Kemukjizatan Al-Qur'an Tentang Relativitas

Dunia sains modern di awal abad ke-20 M dibuat takjub oleh penemuan seorang ilmuwan Jerman bernama Albert Einstein. Fisikawan berkebangsaan Jerman itu pada tahun 1905 memublikasikan teori relativitas khusus (special relativity theory). Satu dasawarsa kemudian, Einstein yang didaulat Majalah Time sebagai tokoh abad XX itu mencetuskan teori relativitas umum (general relativity theory).

Teori relativitas itu dirumuskannya  sebagai E= mc2.  Rumus teori relativitasyang begitu populer itu menyatakan kecepatan cahaya adalah konstan. Teori relativitas khusus yang dilontarkan Einstein berkaitan dengan materi dan cahaya yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi.

Sedangkan, teori relativitas umum menyatakan, setiap benda bermassa menyebabkan ruang-waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap). Melalui kedua teori relativitas itu Einstein menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetis tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetis dibuktikan bergerak pada kecepatan yang  konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat.

Inti pemikiran kedua teori tersebut menyatakan dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang  berbeda untuk kejadian yang sama.  Meski begitu,isi hukum fisik akan terlihat sama oleh keduanya. Dengan ditemukannya teori relativitas, manusia bisa menjelaskan sifat-sifat materi dan struktur alam semesta.

“Pertamakali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas  sekitar tahun lalu 1905. Saya tidak dapat mengatakan secara eksak dari mana ide semacam ini muncul, namun saya yakin ide ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak,” ungkap Einstein saat menyampaikan kuliah umum di depan mahasiswa Kyoto Imperial University pada 4 Desember 1922.

Benarkah Einstein pencetus teori relativitas pertama? Di Barat sendiri ada yang meragukan bahwa teori relativitas pertama kali ditemukan Einstein. Sebab, Ada yang berpendapat bahwa  Teori relativitas pertama kali diungkapkan oleh Galileo Galilei dalam karyanya bertajuk Dialogue Concerning the World's Two Chief Systems pada tahun 1632.

                                                                            ***

Teori relativitas merupakan revolusi dari ilmu matematika dan fisika. Sejatinya,  1.100 tahun sebelum Einstein mencetuskan teori relativitas, ilmuwan Muslim di abad ke-9 M telah meletakkan dasar-dasar teori relativitas. Adalah saintis dan filosof legendaris  bernama Al-Kindi yang mencetuskan teori itu.

Sesungguhnya tak mengejutkan jika ilmuwan besar sekaliber Al-Kindi telah mencetuskan teori itu pada abad ke-9 M.  Apalagi, ilmuwan kelahiran Kufah tahun 801 M itu pasti sangat menguasai  kitab suci Alquran.  Sebab, tak diragukan lagi jika ayat-ayat Alquran mengandung pengetahuan yang absolut dan selalu menjadi kunci tabir misteri yang meliputi alam semesta raya ini.

Aya-ayat Alquran yang begitu menakjubkan inilah yang mendorong para saintis Muslim di era keemasan mampu meletakkan dasar-dasar sains modern. Sayangnya, karya-karya  serta pemikiran para saintis Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah  ditutup-tutpi dengan cara-cara yang sangat jahat.

Dalam  Al-Falsafa al-Ula,  ilmuwan bernama lengkap Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi itu telah mengungkapkan dasar-dasar teori relativitas. Sayangnya, sangat sedikit umat Islam yang mengetahuinya. Sehingga, hasil pemikiran yang brilian dari era kekhalifahan Islam itu seperti tenggelam ditelan zaman.

                                                                            ***   

Menurut Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah relatif. Relativitas, kata dia, adalah esensi dari hukum eksistensi. “Waktu, ruang, gerakan, benda semuanya relatif dan tak absolut,” cetus Al-Kindi. Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes dan Newton menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya Einstein yang sepaham dengan Al-Kindi.

"Waktu hanya eksis dengan gerakan; benda, dengan gerakan; gerakan, dengan benda,” papar Al-Kindi. Selanjutnya, Al-Kindi berkata,” ... jika ada gerakan, di sana perlu benda; jika ada sebuah benda, di sana perlu gerakan.” Pernyataan Al-Kindi itu menegaskan bahwa seluruh fenomena fisik adalah relatif satu sama lain. Mereka tak independen dan tak juga absolut.

Gagasan yang dilontarkan Al-Kindi itu sangat sama dengan apa yang diungkapkan Einstein dalam teori relativitas umum.  "Sebelum  teori relativitas dicetuskan, fisika klasik selalu menganggap bahwa waktu adalah absolute,” papar Einstein dalam La Relativite. Menurut Einstein, kenyataannya pendapat yang dilontarkan oleh Galileo, Descartes dan Newton itu  tak sesuai dengan definisi waktu yang sebenarnya.

Menurut Al-Kindi,  benda, waktu, gerakan dan ruang tak hanya relatif terhadap satu sama lain, namun juga  ke obyek lainnya dan pengamat yang memantau mereka. Pendapat Al-Kindi itu sama dengan apa yang diungkapkan Einstein.

Dalam  Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan seseorang yang melihat sebuah obyek yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika orang itu naik ke atas langit , dia  melihat pohon-pohon lebih kecil, jika dia  bergerak ke bumi, dia melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar.

“Kita tak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara absolut. Tetapi kita dapat mengatakan itu lebih kecil atau lebih besar dalam hubungan kepada obyek yang lain,”  tutur Al-Kindi.   Kesimpulan yang sama diungkapkan Einsten sekitar 11 abad setelah  Al-Kindi wafat.

                                                                           ***

Menurut Einstein, tak ada hukum yang absolut dalam pengertian hukum tak terikat pada pengamat. Sebuah hukum, papar dia, harus dibuktikan melalui pengukuran. Al-Kindi  menyatakan, seluruh fenomena fisik, seperti manusia menjadi dirinya adalah relatif dan terbatas.

Meski setiap individu manusia tak terbatas dalam jumlah dan keberlangsungan, mereka terbatas; waktu, gerakan, benda, ruang juga terbatas. Einstein lagi-lagi mengamini pernyataan Al-Kindi yang dilontarkannya pada abad ke-11 M. "Eksistensi dunia ini terbatas, meskipun eksistensi tak terbatas,” papar Einstein.

Dengan teori itu, Al-Kindi tak hanya mencoba menjelaskan seluruh fenomena fisik. Namun, juga dia membuktikan eksistensi Tuhan, karena itu adalah konsekuensi logis dari teorinya. Di akhir hayatnya, Einsten pun mengakui eksistensi Tuhan. Teori relativitas yang diungkapkan kedua ilmuwan berbeda zaman itu itu pada dasarnya sama. Hanya saja,  penjelasan Einstein telah dibuktikan dengan sangat teliti.

Bahkan, teori relativitasnya telah digunakan untuk pengembangan energi, bom atom dan senjata nuklir pemusnah massal. Sedangkan, Al-Kindi mengungkapkan teorinya itu untuk membuktikan eksistensi Tuhan dan Keesaannya.  Sayangnya, pemikiran cemerlang sang saintis Muslim  tentang teori relativitas itu itu tak banyak diketahui.

                                                                          ***

                                                    Relativitas dalam Alquran
Alam semesta raya ini selalu diselimuti misteri. Kitab suci Alquran yang diturunkan kepada umat manusia merupakan kuncinya. Allah SWT telah menjanjikan bahwa Alquran merupakan petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakqwa.  Untuk membuka selimut misteri alam semesta itu, Sang Khalik memerintahkan agar manusia berpikir.

Inilah beberapa ayat Alquran yang membuktikan teori relativitas itu:

".... Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung.” (QS: Al-Hajj:47).

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs: As-Sajdah:5).

"Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS:70:3-4).

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya. Padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Naml:88).


"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (QS: 23:122-114)

Karena kebenaran Alquran itu, konon diakhir hayatnya Einsten secara diam-diam juga telah  memeluk agama Islam. Dalam sebuah tulisan, Einstein mengakui kebenaran Alquran. “Alquran bukanlah buku seperti aljabar atau geometri. Namun, Alquran adalah kumpulan aturan yang menuntun umat manusia ke jalan yang benar. Jalan yang tak dapat ditolak para filosof besar,” ungkap Einstein.  Wallahualam...

Jumat, 22 Juni 2012


LAPORAN OBSERVASI TUMBUHAN PAKU
DI COBAN RONDO
Asplenium normale Don
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi

Dosen Pengampu :
Drs. Sulisetjono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si

Oleh Asifatul Qubais (10620061)



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2012
Pada kegiatan observasi di Coban Rondo, ditemukan 4 spesies tumbuhan paku, yaitu :
1.    Asplenium normale Don
2.     Paku Pohon (Cyathea contaminans)
3.     Paku Kidang (Dicksonia blumei Moore)
4.    Paku Siplir (Adiantum cuneatum)
Berikut ini hasil pengamatan beserta deskripsi dari tumbuhan paku yang ditemukan :
(Asplenium normale Don.)








Lokasi
Coban Rondo, Batu
Sistematika Takson
Kingdom Plantae
Divisio Pteridophyta
Classis Pteridopsida
Ordo Polypodiales
Familia Aspleniaceae
Genus Asplenium
Species Asplenium Normale Don.
Nama Lokal
Nama daerah yang khusus diberikan untuk paku jenis ini hampir tidak ada, mungkin karena belum banyak dikenal, terutama kegunaannya.
Deskripsi
Habitat            : Paku ini memiliki daerah penyebaran yang cukup luas. Pada umumnya jenis paku ini tumbuh di hutan-hutan primer dan sekunder, baik di tempat terbuka maupun di tempat yang penuh naungan. Secara ekologis jenis paku ini tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian antara 1500 m – 1900 m di atas permukaan laut. Jenis ini termasuk jenis paku tanah tetapi bias tumbuh juga pada pohon-pohon besar baik pada pohon yang masih tegak maupun pada pohon-pohon yang sudah lapuk atau busuk/busuk. Paku ini lebih sering ditemukan pada tanah yang berbatu, berpasir, liat atau berhumus. Hal ini sesuai dengan yang ditemukan di Coban Rondo bahwa paku ini ditemukan dengan kadaan tumbuh di tanah, tidak epifit.
Habitus           : Tanaman Asplenium normale ini berbentuk herba. Perawakannya kecil dan berumpun banyak.
Ciri spesifik   :
Seperti pada tumbuhan paku lainnya, Asplenium normale memiliki ciri-ciri spesifik, di mana ciri spesifik hasil pengamatan tumbuhan paku ini sesuai dengan literatur, yaitu :
·        Rimpang        : Rimpangnya pendek, tumbuhnya tegak. Akar-akarnya banyak, berambut halus dan tebal serta berwarna cokelat.
·        Tangkai          : Tangkainya beralur pada permukaan atasnya dan bersisik-sisik jarang
·        Ental               : Panjang entalnya mencapai 30 cm, tersusun atas anak-anak daun yang menyirip dan jumlahnya sampai 45 pasang. Bentuk helaian anak daunnya seperti kipas dengan tepinya bergerigi. Panjang helaian anak daun sekitar 1-3 cm. Bagian bawah permukaan anak daun berwarna buram. Dan bertekstur tipis tetap kuat.
·        Spora              : Spora terdapat di dalam sporangium. Kumpulan sporangium membentuk sorus. Kumpulan dari sorus membentuk sori. Sori terdepat di bawah permukaan daun, letaknya sejajar dengan anak tulang daun.
Manfaat
Bila kita lihat bentuknya, Asplenium normale cukup menarik untuk dipergunakan sebagai tanaman hias, baik di pot ataupun sebagai hiasan pembatas di pekarangan atau di area terbuka hijau, karena memiliki pertumbuhan yang tegak dan tingginya seragam atau atau sebagai ground cover suatu taman.
Referensi :
LIPI. 1980. Tumbuhan Paku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2012/03/31.jpg?w=500&h=444Paku Kidang (Dicksonia blumei Moore)












·         Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
             Kelas: Pteridopsida
                 Sub Kelas: Cyatheatae
                     Ordo: Cyatheales
                         Famili: 
Cyatheaceae
                             Genus: 
Dicksonia
                                 Spesies: Dicksonia blumei Moore
·         Habitat
Timbulnya ditempat-tempat yang berhawa dingin, cocok hidup di pegunungan-pegunungan yang tinggi, Biasanya banyak terdapat di Lereng-Lereng gunung pada tanah tanah cadas.

·         Deskripsi
v  Habitus
Hutan pegunungan yang lembab, di tanah atau di tanah berbatu, ketinggian 1500-2500 m.
v  Batang
Tegak, Berambut-rambut, coklat kemerahan, tingginya dapat mencapai 15-10 m, diameternya 25-50 cm,  perawakan ramping, tidak bercabang.
v  Daun
Hijau, Panjangnya 3 m, tangkai daun di selimuti oleh rambut-rambut berwarana kecoklatan di bagian pangkalnya, daun majemuk menyirip ganda dua, anak daun panjangnya sampai 70 m, indusial terdapat pada tepi lembaran anak daun, berderet, berbentuk bulat, terdapat sori di tepi lembaran anak daun, mahkota daun seperti pohon kelapa, panjang entalnya sampai 2 meter, melengkung ke bawah,terdapat duri-duri kasar dan pendek. Ental-ental yang masih kuncup ditutupi oleh bulu bulu halus, panjang, lurus dan mengkilat, vernasi bergelung.
v  akar
serabut yang bercabang-cabang secara dikotom.
·         Manfaat
Di sumatera pernah diaporkan bahwa pada tuhan 1980 paku ini dipergunakan sebagai obat pencegah pendarahan. Paku kidang telah banyak ditanam sebagai tanaman hias. Digemari untuk, tanaman hias halaman pada pesanggrahan-pesanggarahan yang letaknya dipegunungan-pegunungan. Mempunyai batang yang kuat, maka sering digunakan sebagai bahan bangunan.
Referensi :
Holttum, 1972. Klasifikasi Tumbuhan Paku. Jakarta: Erlangga
Drs. Sulisetjono, M.si. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UIN Press
Jones, 1987. Klasifikasi Tumbuhan Paku. Jakarta: Erlangga

Adiantum cuneatum. (paku kelor/suplir sumur)
DSC01989
Lokasi :
Coban rondo.
KLASIFIKASI
Kingdom Plantae
Division Pterodophyta
Classis Filicinae
Order Polypodiales
Family Polypodiceae
Genus Adiantum
Species Adiantum cuneatum.
Nama lokal :
Adiantum cuneatum memiliki nama lokal paku kelor atau suplir sumur.
Deskripsi :
  • Habitus :
Semak, semusim, tinggi ± 1,3 m.
  • Cirri spesifik :
 Adiantum cuneatum merupakan tumbuhan paku berdaun majemuk, tumbuhnya tidak merambat, bertangkai mengkilat, tidak memiliki serbuk perak, spora terdapat di tepi daun dan daunnya berwarna hijau.

Manfaat :
Tanaman ini tidak memiliki nilai ekonomi penting, fungsinya yang utama adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruangan atau di luar ruangan. Selain untuk tanaman hias juga memiliki khasiat sebagai berikut:
Daun Adiantum cuneatum berkhasiat untuk pelancar air seni dan akarnya berkhasiat sebagai obat cacing. Memiliki kandungan kimia Daun Adiantum cuneatum mengandung saponin, flavonoida, dan tanin serta akarnya mengandung saponin.
Rhizome :
 Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar sejatinya semakin menaik atau memanjat. Akar berupa rhizome beruas pendek yang muncul akar-akar berupa serabut.Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar. Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh berupa sebuah sel yang berbentuk bidang empat, yang kearah luar membentuk sel-sel kaliptra, sedangkan jika menuju kearah dalam membentuk sel-sel akar.
Stipe :
Batang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi tegak dan dijumpai sisik-sisik yang lunak atau keras.Batang bercabang-cabang dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun dengan tingginya sekitar 0,25-1,3 m.Susunan anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan stele.
Pada ujung batang terdapat jaringan meristematik yang membentuk akar dan batang.
Lamina :
Daun pada tumbuhan paku suplir beraneka ragam.
  • Berdasarkan fungsi daun pada tumbuhan paku suplir ini ada dua macam jenis daun :
    1. Daun tropophyl (daun untuk fotosintesis saja / Daun steril )
    2. Daun sporophyl (daun penghasil spora/ daun fertil ).
  • Berdasarkan ukurannya tumbuhan paku suplir ada dua macam jenis daun:
    1. Daun Makrophyl
    2. Daun Mikrophyl
Daun Makrophyl
  • Ukurannya lebih besar.
  • Menyirip ganda sampai beberapa kali dengan urat-urat yang bebas, rapat, dan pendek.
  • Daun yang makrofil (berdaun besar) dengan posisi yang berseling-seling serta daun yang menyerupai kipas.
  • Bentuk daunnya bulat telur (membulat), persegi panjang, delta, jajar genjang, dan belah ketupat.
  • Susunan daun tumpang tindih ,bersirip tunggal, bersirip ganda, ada juga susunan daunnya pada bagian bawah besar sedang pada bagian ujungnya mengecil sehingga mirip ekor.
  • Tekstur daun biasanya lembut dan tipis, tetapi ada juga yang keras dan kaku, dan umumnya berwarna hijau mengkilap.
  • Pada bagian daun terdapat tulang daun dan telah mempunyai mesofil (daging daun). Tangkai daun gundul sekitar 10-20 cm.
  • Anak daun penempatannya bersaing sepanjang poros sirip.
  • Daun memiliki mesofil (daging buah), jaringan bunga karang, jaringan tiang dan jaringan daun.
Sorus atau sori :
Sorus yang masih muda terlindung oleh selaput indusium. Paku suplir mempunyai sorus bangun ginjal, jorong atau bangun garis, terletak pada tepi daun yang terlipat ke bawah berfungsi sebagai indisium dan adapun indisium pada suplir ini merupakan indisium palsu atau tidak nyata.
Spora :
Spora terbentuk di dalam kotak spora atau sporangium sebagai alat reproduksinya yang terkumpul dalam sorus. Sorus yang bentuknya bermacam-macam dan dilindungi selaput yang disebut insidium yang terletak pada tepi daun yang terlipat ke bawah dan mempunyai annulus sebagai mekanisme pengeluaran spora.


PAKU POHON
Description: G:\tumbuhan paku\tumbuhan paku\Cyathea contaminans.JPG
§  Lokasi : Coban Rondo
§  Nama Lokal : Paku Pohon
§  Klasifikasi:
Kingdom Plantae
Divisi Pteridophyta
Class Leptosporongiopsida
Ordo Filicales
Famili Cyatheaceae
Genus Cyathea
Spesies Cyathea contaminans (Wall ex Hook) Copel

§  Deskripsi
Cyathea contaminans (Wall. ex Hook.) Copel merupakan anggota suku Cyatheaceae. Dikenal dengan nama paku pohon karena bentuk perawakannya yang mirip pohon. Mempunyai beberapa sinonim antara lain  Polypodium contaminans Wall. Cat., Alsophila glauca J. Sm.,  Alsophila contaminans Wall. ex Hook., Alsophila acuta Presl, Alsophila smithiana Presl dan Alsophila clementis Copel.
Cyathea contaminans biasa disebut Alsophila glauca merupakan tumbuhan paku yang berbentuk pak uyang berbentuk pohon. Bentuknya khusus, hampir menyerupai pohon kelapa sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku yang lainnya. Di alam tumbuhnya tidak meneyendiri, melainkan bercampur dengan jenis-jenis lain. Kadang-kadang berkelompok dan banyak dijumpai pada lereng-lereng pegunungan baik yang terbuka maupun tempat-tempat yang terlindung. Di daerah Jawa biasa disebutpakis arjun, pakis galar, pakis oleng,sedangkan orang Sunda menyebutnya paku pohon, paku papan, paku tihang bodas atau paku tihang. Di Malaya disebut paku gajah.
*      Habitus      : tanaman paku pohon ini biasanya berhabitus terna

*      Habitat       : jenis ini merupakan tumbuhan paku paling banyak kedua setelah  Asplenium  nidus yang ditemukan. Jenis ini tumbuh tersebar di seluruh kawasan yang diamati mulai 1.060-1.240 m dpl. dan biasanya terdapat di hutan yang telah  dibuka dan di tempat-tempat yang terbuka, khususnya di dekat sungai. Jenis ini ditemukan pada ketinggian 200-1.600 m dpl. Daerah penyebarannya di seluruh kawasan Malaysia dan di Semenanjung India.

*      Ciri spesifik           : Cyathea contaminans biasa disebut Alsophila glauca merupakan tumbuhan paku yang berbentuk pak uyang berbentuk pohon. Bentuknya khusus, hampir menyerupai pohon kelapa sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku yang lainnya.

*      Manfaat      : Tumbuhan ini mempunyai banyak manfaat. Batangnya banyak digunakan untuk bahan patung, tiang-tiang dekorasi rumah mewah atau hotel-hotel, vas bunga, maupun sebagai media tanam anggrek, jenisjenis  Anthurium, Piper, Platycerium, Adiantum dan jenisjenis tumbuhan paku lain. Daun yang masih menggulung digunakan sebagai bahan sayur. Bulu-bulu halus digunakan untuk ramuan obat rebus. Jenis ini telah masuk dalam daftar lampiran II CITES, namun belum termasuk dalam daftar tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang.
Paku pohon telah dibudidayakan sebagai tanaman hias. Batangnya sering dipakai sebagai tempat untuk menempelkan tanaman anggrek. Kadang-kadang dicincang halus untuk medium di pot. Batangnya yang besar mulai disukai untuk tiang-tiang dekorasi di rumah-rumah mewah atau hotel-hotel di kota-kota besar. Di beberapa daerah di Jawa pernah dilaporkan bahwa bulu-bulu halus yang terdapat pada pangkal tangkainya dapat dipakai sebagai ramuan obat rebus.
Tidak hanya itu Paku ini mempunyai batang yang kuat, maka sering digunakan sebagai bahan bagunan, digunakan dalam upacara adat Hindu dan Digunakan sebagai bahan bakar(Holttum, 1968).

*      Rhizoma: Paku ini mempunyai akar berserabut dan dilindungi kaliptra(tjitrosoepomo, 1991)
ü  Bentuk            : akar-akar serabut hitam, kasar, rapat, dan tebal.
ü  Ukuran           : tebal dan sedikit meruncing
ü  Sisik                : menutupi daerah kormus pada tanaman ini

*      Stipe           : Perawakannya ramping, berbatang hitam yang ditutupi oleh akar-akar kasar, rapat dan tebal, warnanya hitam. Pada batang tersebut terdapat lekukan-lekukan dangkal bekasa tangkai daun melekat. Batangnya tinggi sampai mencapai ukuran antara 6 – 7 m. Bila telh cukup tua kadang-kadang pada bagian ujungnya bercabang. Panjang tangkai antalnya sampai 1 m, berwarna pucat, biasanya berduri keras, berbulu coklat halus, dan menyirip ganda. (Dasuki, 1991)
Batang paku pohon diselimuti oleh akar yang mati berselirat seperti dawai dan biasanya kulit batang ini diperdagangkan untuk pemindahan anak benih tanaman orkid .

*      Lamina       : Daunnya sendiri tidak bertangkai. Helaian daun bertoreh dalam dan letaknya berpasang-pasangan. Panjang tangkai daun mencapai 1m. Tulang daun utama juga berwarna pucat, keunguan dan berduri. Daun majemuk ganda 2. Anak daun paling bawah sedikit mereduksi dengan panjang tangkai sekitar 10 cm, yang paling besar 60 cm. Anak-anak daun 150 x 30 mm.

*      Frond/Ental : Panjang tangkai entalnya sampai 1 m, berwarna pucat, biasanya berduri keras, berbulu coklat halus, dan menyirip ganda. Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola).

*      Sori                        : Sori dekat tepi daun, tidak terdapat indusial
*      Spora         : Kantung-kantung spora letaknya diantara anak tulang daun, berkelompok-kelompok, bentuknya bulat.

·         SIKLUS HIDUP
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium.
Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.
Referensi :

Dasuki, undang ahmad.1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung:institut teknlogi Bandung

Holttum, R.E.1968. A Rivised flora of Malaya, fern of Malaya. Government printing office.Singapore.
LIPI. 1980.  Jenis Paku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Tjitrosoepomo, Gembong.1991.Taksonomi tumbuhan (schizophyta, thallophyta, bryophyta, pteridophyta).Yogyakarta:Gadjah Mada University press.